Introduction

"Langkah Utama Untuk Sukses Adalah Memiliki Impian Yang Kuat" -Picasso-

Selasa, 06 September 2011

Bikin Nama Korea Kita Sendiri, yuk?



Nama Depan diambil dari angka terakhir Tahun kelahiran:
0: Park 1: Kim 2: Shin 3: Choi 4: Song 5: Kang 6: Han 7: Lee 8: Sung 9: Jung

Nama Tengah diambil dari Bulan Kelahiran:
1: Yong 2: Ji 3: Je 4: Hye 5: ong 6: Sang 7: Ha 8: Hyo 9: Soo 10: Eun 11: Hyun 12: Rae

Nama Belakang diambil dari tgl kelahiran
1: Hwa 2: Woo 3: Hee 4: Joon 5: Kyo 6: Kyung 7: Wook 8: Jin 9: Jae 10: Hoon 11: Ra 12: Bin 13: Sun 14: Ri 15: Soo 16: Rim 17: Ah 18: Ae 19: Neul 20: Mun 21: In 22: Mi 23: Ki 24: Sang 25: Byung 26: Seok 27: Gun 28: Yoo 29: Sup 30: Won 31: Sub

Keyboard untuk menulis Hangeul


postingan kali ini berisi mengenai keyboard untuk mengetik hangeul di komputer anda ^ ^. untuk cara menulusnya nanti nyusul aja ya ^ ^

= b/p = Q
= ch/j = W
= d/t = E
= k/g = R
= s = T
= yo = Y
= yeo = U
= ya = I
= ae = O
= e = P
= m = A
= n = S
= ng = D
= l/r = F
= h = G
= o = H
= eo = J
= a = K
= i = L
= k = Z
= t = X
= ch = C
= p = V
= yu = B
= u = N
= eu = M

= pp = SHIFT Q
= jj/tch = SHIFT W
= t = SHIFT E
= kk = SHIFT R
= ss = SHIFT T

= yae = SHIFT O
= ye = SHIFT P

Minggu, 21 November 2010

Aku anak yang dilupakan

Entah apa yang ada di pikiran kedua orang tuaku, juga adik semata wayangku akhir-akhir ini. Fiuuhh.. beberapa kejadian terakhir yang aku alami benar-benar membuat ku kesal. Gimana ga!!, aku seperti ga ada di kepala mereka…huft…


Bermula kejadian tadi malam, sebelum pergi keluar dengan teman-teman ku, aku izin dengan kedua orang tuaku dan kedua orang tua ku pun mengijinkan. Pergilah aku meninggalkan rumah pada jam 19:00 Wita dan pulang kembali ke rumah pukul 21:30 Wita. Sampai di rumah pintu pagar udah di gembok dan pintu rumah sudah terkunci rapat. Padahal biasanya rumah ga serapat ini terkunci kalo masih ada anggota keluarga yang pergi keluar.


Karena ga bisa masuk aku pun berteriak-teriak dari luar memanggil kedua orang tua ku, terdengar dari dalam rumah suara tertawa dan senda gurau karena keasyikan menyaksikan tayangan televisi. Beberapa menit aku berteriak- teriak mereka pun belum sadar.., akhirnya dengan sedikit emosi aku berteriak lebih kencang. Untunglah akhirnya adik ku keluar dan membukakan pintu. Sambil membukakan kunci pagar dia bilang “heheheh…. Maaf ya kami lupa kalo ada kamu”


“aarrrrgghhhhhhhhhhh”


Cerita yang kedua terjadi tadi pagi. Seperti biasa kalau hari senin pagi aku berangkat kerja bersama bapak karena kantor kami berdekatan. Selain itu kalau pergi dengan bapak lebih cepat sampainya dari pada aku harus menggunakan motor dan kemungkinan besar ga akan telat apel pagi.


Pada saat bapak memanaskan mesin akupun siap siap. Biasanya pada saat mau berangkat bapak segera membunyikan klakson mobil, isyarat mau berangkat dan akupun langsung berlari menghampiri mobil bapak. Tapi berbeda dengan kejadian tadi pagi. Mobil bapak berlalu begitu saja dari garasi rumah. Pada saat mobil tersebut lewat depan rumah akupun baru tersadar. Reflek aku langsung berteriak memanggil bapakku. Tapi tetap saja aku tak dihiraukan. Mobil tetap melaju lebih kencang. Aku pun tak tinggal diam, aku langsung mengejar mobil bapak sambil berteriak-teriak. Ternyata aku masih tidak dihiraukan dan mobil melaju semakin kencang. Akhirnya aku menyerah, karena sudah capek pagi2 lari2an, sambil teriak-teriak di depan komplek.


Namun usaha ku ga hanya sampai di situ. Aku segera mengambil handphone dan segera menghubungi bapakku. Berharap bapakku akan segera kembali menjemputku.


Panggilan pertama tidak di hiraukan, dan aku coba lagi. Alhamdulillah di angkat, sambil menahan emosi aku bertanya sama bapak


“pak kenapa nadya di tinggalin???, padahal tadi nadya udah siap-siap..


“Oh iya lupa.., habis tadi ga bilang si kalo mau bareng” bapak ku membela diri.


“bisa balik ga jemput nadya??


“ga bisa udah jauh sampai pal 6, nanti bapak telat. Mana mau rapat di dewan hari ini”


“oh ya sudah “ sambil menahan emosi ku matikan sambungan telpon.


Tanpa pikir panjang, langsung ku ambil kunci motorku. Walau dengan hati kesal aku nyalakan mesin motorku dan melaju sekencang-kencangnya. Aku takut kalau terlambat, karena perjalanan Banjarmasin – martapura tidak memerlukan waktu sedikit.


Hm…. Benar-benar tega mereka melupakan aku.